Next
Previous

Rabu, 26 Desember 2012

23

Kiamat 2012, Nggak Lah Yau



Adanya ramalan bahwa dunia akan berakhir pada tanggal 21 Desember 2012 tentunya tidaklah membuat risau apalagi ketakutan didalam diri seorang mukmin yang mengimani perkara-perkara yang ghaib, yang mengimani bahwa segala sesuatu yang terjadi di alam ini adalah atas kehendak Allah swt dan apabila Dia swt tidak berkehendak maka sesuatu itu tidak akan terjadi.

Ramalan akan terjadinya kiamat tahun 2012 itu disandarkan pada penemuan beberapa ahli astrolog kuno serta para ahli astronomi modern. Diantara yang menjadi sandaran dari astrolog kuno adalah ;

1. Suku Maya.

Suku yang tinggal di teluk antara Guatemala dan Meksiko ini pada tahun 700 SM—menurut para arkeolog—dianggap memiliki kemajuan didalam perhitungan tentang waktu dan penanggalan. Suku ini memiliki keterikatan yang kuat dengan kepercayaan yang mereka yakini sehingga mereka pun memasukan waktu-waktu peribadahannya didalam pembuatan penanggalannya.

Suku Maya membuat perhitungan bahwa didalam satu tahun terdapat 18 bulan yang setiap bulannya terdiri dari 20 hari dan mereka menambahkan lagi 5 hari untuk peribadahannya sehingga setahun sama dengan 365 hari. Didalam penanggalannya itu mereka pun meramal akan terjadinya berbagai musibah, seperti kelaparan, banjir besar, perubahan iklim hingga berakhirnya bumi yang menurut penanggalan mereka jatuh pada tanggal 21 Desember 2012.

Tanggal 21 Desember 2012 bertepatan dengan tahun 5126 M yaitu tanggal berakhirnya perhitugan panjang mereka yang sudah dimulai sejak tanggal 31 Agustus 3114 SM.

Senin, 17 Desember 2012

12

BACAAN DOA SUJUD TILAWAH DAN SUJUD SAHWI



Apa bacaannya pada saat sujud tilawah atau sujud sahwi?
Jawab:
Adapun sujud tilawah ada dua hadits yang menjelaskannya, tapi keduanya adalah hadits dho’if (lemah).
Satu : Hadits ‘Aisyah -radhiyallahu ‘anha- :

كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ فِيْ سُجُوْدِ الْقُرْآنِ بِالْلَيْلِ سَجَدَ وَجْهِيْ لِلَّذِيْ خَلَقَهُ وَشَقَّ سَمْعُهُ وَبََصَرُهُ بِحَوْلِهِ وَقُوَّتِهِ
28

Sedikit yang Mau Bersyukur

sedikit_yang_mau_bersyukur

Itulah keadaan kita dan itu nyata, sedikit yang mau bersyukur. Telah banyak diberi nikmat malah dikata masih sedikit dan kurang. Padahal sebaik-baik hamba adalah yang mau bersyukur baik yang diberi sedikit atau pun banyak. Namun yang sedikit saja jarang kita mau syukuri, apalagi yang banyak. Kalau kita mau memperhatikan saudara kita yang cacat, tentu kita akan merasa bahwa Allah masih memberi kita nikmat yang banyak. Moga nantinya kita tidak lagi menjadi hamba yang lalai.
Sedikit hamba Allah yang bersyukur …